Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
Label
- Adat Karo (2)
- Download (3)
- Mandailing (5)
- Sejarah (12)
- Ulos (1)
Total Tayangan Halaman
Translate
Sabtu, 20 April 2013
Aek Sipitu Dai – Air Tujuh Rasa ada di Tanah Batak
Aek sipitu dai, terletak di daerah boho, Limbong (melewati kota
pangururan). Jangan takut kesasar, setiap orang bahkan anak-anak
setempat pun dapat menunjukkan secara pasti tempatnya. Aek sipitu dai
adalah tujuh buah pancuran yang masing-masingnya memiliki rasa yang
berbeda-beda. Air yang mengalir di pancuran ini berasal dari 7 buah mata
air yang bergabung didalam satu tempat labuan (bak panjang) namun
ketika dialirkan ke tujuh pancuran rasanya dapat kembali terpisah.
Menurut seorang penjaga tempat ini, setiap orang yang mau masuk
kedalamnya (untuk mencuci muka, mandi, ataupun meminum aek sipitu dai
ini) haruslah memiliki hati yang bersih (jika tidak pastilah akan ada
bala atau sakit penyakit bahkan kematian yang akan melanda). Seram juga rasaku ketika mau memasuki tempat ini. Dan menurut sang penjaga permintaan kita jika diminta dengan hati yang suci akan diberikan (sudah banyak yang memperolehnya tutur sang penjaga). Apa yang aku minta? hmm… aku kesana hanya untuk menghormati leluhurku/nenek moyang ku orang batak.
Mual Pansur Sipitu Dai (Pancuran Tujuh Rasa) adalah satu air dengan tujuh buah pancuran yang masing-masing, pancuran mempunyai tujuh sumber mata air, yang masing-masing mengalir sehingga bergabung menjadi satu aliran dalam satu bak yang panjang, kemudian dari bak yang panjang itu dibuat pancuran yang tujuh itu menjadi tujuh macam pula seperti pada sumber mata airnya padahal telah bergabung dalam bak yang panjang.
Air ini disebut “PANSUR SIPITU DAI” (Pansur Tujuh Rasa), karena pancuran yang tujuh itu mempunyai tujuh macam rasa, ketujuh pancuran ini, dibagi menurut status masyarakat yang ada di Limbong yaitu :
1. Pansuran ni dakdanak yaitu tempat mandi bayi yang masih belum ada giginya
2. Pancuran ni sibaso yaitu tempat mandi para ibu yang telah tua, yaitu yang tidak melahirkan lagi
3. Pansuran ni ina-ina yaitu tempat mandi para ibu yang masih dapat melahirkan
4. Pansur ni namarbaju yaitu tempat mandi gadis-gadis
5. Pansur ni pangulu yaitu tempat mandi para raja-raja
6. Pansur ni doli yaitu tempat mandi para lelaki
7. Pansur Hela yaitu tempat mandi para menantu laki-laki yaitu semua marga yang mengawini putri marga Limbong
KEANEHANNYA :
bala atau sakit penyakit bahkan kematian yang akan melanda). Seram juga rasaku ketika mau memasuki tempat ini. Dan menurut sang penjaga permintaan kita jika diminta dengan hati yang suci akan diberikan (sudah banyak yang memperolehnya tutur sang penjaga). Apa yang aku minta? hmm… aku kesana hanya untuk menghormati leluhurku/nenek moyang ku orang batak.
Mual Pansur Sipitu Dai (Pancuran Tujuh Rasa) adalah satu air dengan tujuh buah pancuran yang masing-masing, pancuran mempunyai tujuh sumber mata air, yang masing-masing mengalir sehingga bergabung menjadi satu aliran dalam satu bak yang panjang, kemudian dari bak yang panjang itu dibuat pancuran yang tujuh itu menjadi tujuh macam pula seperti pada sumber mata airnya padahal telah bergabung dalam bak yang panjang.
Air ini disebut “PANSUR SIPITU DAI” (Pansur Tujuh Rasa), karena pancuran yang tujuh itu mempunyai tujuh macam rasa, ketujuh pancuran ini, dibagi menurut status masyarakat yang ada di Limbong yaitu :
1. Pansuran ni dakdanak yaitu tempat mandi bayi yang masih belum ada giginya
2. Pancuran ni sibaso yaitu tempat mandi para ibu yang telah tua, yaitu yang tidak melahirkan lagi
3. Pansuran ni ina-ina yaitu tempat mandi para ibu yang masih dapat melahirkan
4. Pansur ni namarbaju yaitu tempat mandi gadis-gadis
5. Pansur ni pangulu yaitu tempat mandi para raja-raja
6. Pansur ni doli yaitu tempat mandi para lelaki
7. Pansur Hela yaitu tempat mandi para menantu laki-laki yaitu semua marga yang mengawini putri marga Limbong
KEANEHANNYA :
- Dari tujuh macam rasa yang dari pancuran itu tidak ada satupun seperti rasa air biasa
- tujuh macam rasa bersumber dari tujuh mata air telah bergabung dalam satu Labuan (Bak Panjang) tetapi anehnya rasa air yang tujuh macam itu, dapat terpisah kembali, sehingga rasa air yang mengalir melalui pancuran yang tujuh itu menjadi tujuh macam rasanya.
- selama bergabung dalam labuan (bak panjang), rasa lainnya hanya satu macam saja, walaupun sumbernya tujuh macam dan keluarnya tujuh macam
- apabila air ini diambil dan dibawa ke tempat jauh dan tidak direstui oleh penghuni alam yang ada di tempat itu, maka airnya akan menjadi tawar seperti air biasa.
- Mandi di pancuran ini, dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
- apabila ada orang jatuh saat mandi di Pancuran ini, kalau pada saat jatuh kepalanya ke arah hulu, maka ia akan jatuh sakit, tetapi kalau kepalanya ke arah hilir, maka ia akan meninggal dunia.
- di pancuran ini, orang dapat berdoa kepada Debata Mula Jadi Nabolon (Tuhan Yang Mah Esa) memohon kesembuhan, memohon agar murah rejeki dan memohon bermacam keinginan lainnya, dan ternyata sudah banyak orang yang telah berhasil memperolehnya.
Label:
Sejarah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar