Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
Label
- Adat Karo (2)
- Download (3)
- Mandailing (5)
- Sejarah (12)
- Ulos (1)
Total Tayangan Halaman
Translate
Sabtu, 20 April 2013
Kekerabatan (Partuturan)
PANGANTUSION TU PARTUTURON
Dalam kehidupan orang Batak
sehari-hari, kekerabatan (partuturon ) adalah kunci pelaksanaan dari
falsafah hidupnya. Bagi orang Batak, partuturon adalah sangat penting,
karena dari partuturon kita tahu hubungan kekerabatan kita satu sama
lain dan menentukan bagaimana kita menyapa lawan
bicara kita. Dalam upacacara adat, partuturon adalah dasar untuk mengetahui posisi kit
a, yaitu unsur mana kita dalam dalihan na tolu. Pada suatu saat kita bisa Dongan Tubu, di saat lain menjadi Boru dan di lain kesempatan menjadi Hula-hula.
BUDAYA Batak Toba sangat kaya akan istilah hubungan kekerabatan
(partuturon), sehingga bagi mereka yang tidak mempelajarinya atau
menerapkan sejak kecil akan sulit menggunakannya dengan benar. Banyak
orang Batak yang tidak begitu faham mengenai hubungan kekerabatan
(partuturon), terutama mereka yang lahir dan besar di perantauan.bicara kita. Dalam upacacara adat, partuturon adalah dasar untuk mengetahui posisi kit
a, yaitu unsur mana kita dalam dalihan na tolu. Pada suatu saat kita bisa Dongan Tubu, di saat lain menjadi Boru dan di lain kesempatan menjadi Hula-hula.
Apabila kita salah dalam menyapa kerabat kita, maka bisa terjadi orang yang disapa tersebut menjadi tersinggung, karena merasa kurang dihargai pada posisinya yang sebenarnya. Juga partuturon ini sangat menentukan dalam pembagian jambar dalam acara adat. Oleh karena itu kita masyarakat Batak wajib memahami hubungan kekerabatan atau yang dalam bahasa Batak disebut Partuturon.
Berikut ini adalah “Partuturon” yang lazim dipakai dalam Budaya Batak Toba
A. Dongan Sabutuha, (yang di maksud Dongan Sabutuha yakni): | Filasafah ni pardongan sabutuhaon: |
1. Dongan saama ni suhut (saudara kandung satu ayah-ibu) 2. Paidua ni suhut (ama martinodohon – anak dari Amangtua, Amanguda). 3. Haha-anggi ni suhut/dongan tubu (ompu martinodohon – keturunan dari abang/adik kakek ). 4. Bagian panamboli (panungkun ni suhut) 5. Dongan samarga ni suhut (dongan sabutuha contoh Sitorus : Pane, Dori, Boltok). 6. Dongan saina ni suhut (pulik marga molo marhamulian tu marga na asing muse inanta i). 7. Dongan sapadan ni ompu (pulik marga) 8. Pariban (goar pariban berasal dari kata “na pinariba” artinya nietong songon diriniba). |
a. Manat ho mardongan sabutuha molo naeng ho sangap b. Tampulon aek do na mardongan sabutuha. c. Tali papaut tali panggongan Tung taripar laut sai tinanda do rupa ni dongan. |
B. Boru (yang dimaksud boru yakni): | Filasafah / Kata-kata bijak dalam berhubungan dengan boru : |
1. Iboto dongan saama ni suhut = ito kandung kita 2. Boru tubu ni suhut = puteri kandung kita 3. Namboru ni suhut (saudara perempuan ayah kita). 4. Boru ni ampuan, i ma naro sian na asing jala jinalo niampuan di huta ni iba = perempuan pendatang yang sudah diterima dengan baik di kampung kita 5. Boru na gojong = nunga boru hian sian ama dohot ompu jala laos sahuta dohot hula-hula 6. Ibebere/Imbebere = keponakan perempuan 7. Boru ni dongan sa-ina dohot dongan sa-parpadanan = ito dari satu garis tarombo dan boru dari marga parpadanan ( contoh boru hutajulu tong do boru ni Sitorus i). |
a. Elek ma ho marboru, molo naeng ho sonang b. Bungkulan do boru ( sibahen pardomuan ) c. Durung do boru tomburon hulahula, sipanumpahi do boru tongtong di hulahula d. Unduk marmeme anak, laos unduk do marmeme boru = kasih sayang yang sama terhadap putera dan puteri e. Tinallik landorung bontar gotana, dos do anak dohot boru nang pe pulikpulik margana Filasafah / Kata-kata bijak perihal bere : a. Amak do rere anak do bere, dangka do dupang ama do tulang. b. Hot pe jabu i sai tong do i margulanggulang, tung sian dia pe mangalap boru bere i sai hot do i boru ni tulang. |
C. Hula-hula (yang di maksud hula-hula yakni): | Filasafah / Kata-kata bijak penuntun hubungan kita dengan hulahula : |
1. Tunggane (lae) dohot simatua ni suhut (on ma na ginoaran apala hula-hula tangkas) 2. Tulang (apala hula-hula ni amang ni suhut) 3. Bona Tulang (bona hula) ima apala hula-hula ni ompung ni suhut 4. Bona ni ari (apala hula-hula ni amang ni ompung ni suhut) = hulahula dari bapaknya kakek kita. 5. Bona ni ari nama ginoaran sude hula-hula na di ginjang ni i. (Pokoknya, semua hulahula yang posisinya sudah jauh di atas, dinamai Bona ni ari). 6. Tulang rorobot (tulang ni tunggane borun ni suhut dohot tulang ni inangna dohot tulang ni ompung boruna manang pomparanni i) Boru ni tulang rorobot ma na nidokna botu ni tulang na so boi olion ai baoniba do i. = tulang dari tunggane/isteri kita, tulang dari ibu mertua kita, tulang dari ompung boru tunggane kita dan keturunannya. Boru dari tulang rorobot tidak bisa kita nikahi, merekalah yang disebut dengan inang bao. 7. Sude hula-hula ni dongan sabutuha etongon do i hula-hula niba. Seluruh hulahula dongan sabutuha, menjadi hulahula kita juga. |
a. Sigaiton lailai do na marhulahula,
artinya ; sebagaimana kalau kita ingin menentukan jenis kelamin ayam (
jantan/betina ), kita terlebih dulu menyingkap lailai-nya dengan
hati-hati, begitupula terhadap hulahula, kita harus terlebih dulu
mengetahui sifat-sifat dan tabiat mereka, supaya kita bisa berbuat
hal-hal yang menyenangkan hatinya. b. Na mandanggurhon tu dolok do iba mangalehon tu hulahula, artinya ; kita akan mendapat berkat yang melimpah dari Tuhan, kalau kita berperilaku baik terhadap hulahula. c. Hulahula i do debata na tarida (kita harus hormat, santun dan respek terhadap mereka) d. Hulahula i do mula ni mata ni ari na binsar. Artinya, bagi orang Batak, anak dan boru adalah matahari ( mata ni ari ). Kita menikahi puteri dari hulahula yang kelak akan memberi kita hamoraon, hagabeon, hasangapon, yaitu putera dan puteri ( hamoraon, hagabeon, hasangapon yang hakiki bagi orang Batak bukanlah materi, tetapi keturunan. e. Obuk do jambulan na nidandan baen samara, pasupasu na mardongan tangiang ni hulahula do mambahen marsundutsundut so ada mara. f. Nidurung Situma laos dapot Porapora, pasupasu ni hulahula mambahen pogos gabe mamora.thp |
Nama-nama partuturon dan bagaimana kita memanggilnya ( ini versi asli, kalau ternyata dalam masa sekarang kita salah menggunakannya, segeralah perbaiki ) Catatan : “Saya” adalah saya yang sedang membaca tulisan ini :
1. Ahu atau au, adalah sebutan bahasa Batak Toba untuk “Saya”. |
2. Amang Saya ialah bapak kandung saya, disapa dengan Amang atau Among. |
Posisi
|
Panggilan-Disapa
|
Penjelasan
|
3.Amang
• Simatua doli = • Hela = • Haha doli = • Amang naposo = • besan laki-laki= • Suami = • Anak laki-laki = • Panggilan •Bapak-bapak/umum |
–>
Amang
Amang kela
Amang
Amang bao
Amang
Amang
Amang
|
juga digunakan untuk menyapa :
mertua laki-laki menantau laki-laki abang dari suami (saya perempuan) adik kandung laki-laki atau selevel dengan mertua (saya perempuan). (saya perempuan) Panggilan kasih sayang kepada suami. Panggilan kasih sayang kepada anak laki-laki. Panggilan umum untuk semua yang kita hormati (sebelum diketahui hubungan kekerabatan). |
4. Inang saya |
Inang/Inong
|
ialah ibu kandung saya, |
5. Inang
• Simatua boru = • Parumaen = • Anggi boru = • Inang naposo= • Inang bao • Isteri = • Anak perempuan = • Ibu-ibu umum |
à
Inang
Inang
Inang
Inang
Inang
Inang
Inang
Inang
|
juga digunakan untuk menyapa :
mertua perempuan menantu perempuan (saya lak-laki). istri dari adik (saya laki-laki) isteri dr bapak naposo(saya perempuan) besan perempuan (saya laki-laki). • Panggilan kasih sayang kepada istri. • Panggilan kasih sayang kepada anak perempuan • Panggilan umum kepada semua Ibu-ibu yang dihormati (sebelum diketahui Hubungan kekerabatan). |
6. Ompung (Suhut)
• Opung Doli • Opung Boru • Opung Bao, Daopung |
–>
Ompung (baca: oppung).
|
ialah ayah dan ibu dari bapak saya.
Ayah dari bapak saya Ibu dari ayah saya ialah Orangtua dari ibu kandung kita. |
7. Ompung juga
• Opung Doli • Opung Boru • Orang tua-umum • Cucu |
–>
Ompung (baca: oppung).
|
digunakan untuk menyapa:
• Ompung Doli dan Ompung Boru dari pasangan saya. • Panggilan umum kepada semua orang tua (sebelum diketahui hubungan kekerabatan). • Panggilan kasih sayang kepada cucu. |
8. Amang-tua saya |
Amangtua
|
abang dari bapak saya, dipanggil Amangtua/bapak tua |
9. Amang-tua saya |
–>
Amangtua
Amangtua
Amangtua
|
ialah juga:
• Suami dari kakak-perempuan ibu saya. • Bapak dari ompung doli saya (amang tua mangulahi), ada juga menyebut ompung nini. • Semua yang dipanggil abang oleh bapak saya (mis: karena hubungan marga atau abang pariban). |
10. Inang Tua saya |
Inangtua/omatua
|
ialah istri dari amang tua saya, |
11. Inang Tua saya |
–>
Inangtua/omatua
Inangtua/omatua
Inangtua/omatua
|
adalah juga:
• Kakak perempuan dari ibu saya. • Ibu dari ompung doli saya (inang tua mangulai). • Isteri dari orang yang dipanggil abang oleh bapak saya, termasuk abang pariban. |
12. Amang-uda saya |
Amanguda/bapak uda.
|
ialah adik laki-laki dari bapak saya |
13. Amang-uda |
–>
Amanguda/bapak uda.
|
juga dipakai untuk menyapa : • Semua laki-laki yang dipanggil adik oleh bapak saya, termasuk adik pariban. |
14. Inang-uda saya |
Inanguda.
|
ialah isteri dari amang-uda saya, |
15. Inang-uda saya |
–>
Inanguda
|
adalah juga : • Adik perempuan dari ibu saya yang sudah menikah (adik pariban). |
16. Inang-baju saya |
Inangbaju
|
ialah adik perempuan dari ibu saya yang belum menikah |
17. Angkang Baoa saya (saya laki-laki) |
Angkang (abang)
|
adalah saudara laki-laki saya yang lebih tua dari saya,(saya laki-laki), dipanggil Angkang (baca: akkang). |
18. Angkang Baoa (saya laki-laki) |
–>
Angkang (abang) Angkang (abang)
Angkang (abang)
|
adalah juga (saya laki-laki):
• Semua putra amang tua saya. • Suami dari kakak perempuan istri saya. • Suami dari kakak perempuan saya (saya perempuan). |
19.Angkang Boru saya (saya laki-laki) |
Angkang.
|
ialah istri dari angkang baoa saya, |
20. Angkang Boru saya |
à
Angkang.
Angkang.
Angkang.
|
adalah juga: • Suami dari kakak istri saya. • Kakak perempuan saya (saya perempuan). • Istri dari abang suami saya. |
21. Anggi saya ialah (saya laki-laki) |
Anggi atau anggia.
|
ialah adik laki-laki saya, |
22. Anggi saya |
–>
Anggi atau anggia.
Anggi atau anggia.
Anggi atau anggia.
Anggi atau anggia.
Anggi atau anggia.
|
juga:
• Semua anak laki-laki dari Amang Uda saya (saya laki-laki). • Semua laki-laki yang memanggil angkang kepada saya. • Adik perempuan dari isteri saya. • Adik perempuan saya (saya perempuan). • Adik laki-laki dari suami saya. |
23. Haha Doli saya (saya perempuan), |
–>
Amang,
Amang,
|
ialah:
• Abang dari suami saya. • Semua yang dipanggil abang oleh suami saya. |
24. Anggi Boru saya (saya laki-laki), |
–>
Inang,
Inang,
|
ialah :
• Isteri dari adik saya. • Semua isteri dari yang panggil abang kepada saya. |
25. Tunggane Boru = ( Parsonduk Bolon ) |
Inang
|
(saya laki-laki) ialah isteri saya, |
26. Tunggane Doli (= Sinonduk) |
Amang
|
saya (saya perempuan) ialah suami saya, |
27. Anak saya |
Anaha/Amang
|
adalah anak laki-laki saya, |
28. Anak saya, |
–>
Anaha/ Amang
Anaha/ Amang
Anaha/ Amang
|
juga anak dari isteri saya:
• Anak laki-laki dari abang dan adik laki-laki saya. • Anak laki-laki dari pariban saya. • Anak laki-laki dari yang semarga dengan saya. |
29. Parumaen saya, juga parumaen dari isteri saya, |
–>
Inang
Inang
Inang
Inang
|
(saya laki-laki) ialah:
• Isteri dari anak saya. • Parumaen dari abang dan adik saya • Parumaen dari pariban saya. • (isteri saya memanggil parumaen saya dengan namanya atau panggoaranna = nama berdasarkan anaknya yang tertua). |
30. Pahompu saya |
Pahompu
|
adalah putra dan putri dari anak-anak saya, |
31. Pahompu saya |
–>
Pahompu
Pahompu
Pahompu
|
adalah juga pahompu isteri saya:
• Pahompu dari abang dan adik saya. • Pahompu dari pariban saya. • Semua yang memanggil ompung kepada saya. |
32. Nini saya | adalah cucu dari putra saya. | |
33. Nono saya | adalah cucu dari putri saya. | |
34. Ondok-ondok saya | adalah cucu dari cucu laki-laki saya. | |
35. Iboto atau Ito saya (saya laki-laki), | ialah kakak dan adik perempuan saya, disapa dengan Ito. | |
36. Iboto atau Ito saya (saya laki-laki) |
–>
Ito
Ito
Ito
Ito
Ito
|
adalah juga:
• Semua anak perempuan dari amang-uda dan amang-tua saya. • Semua anak perempuan dari Namboru saya. • Semua perempuan yang semarga dan sebaya dengan saya, (sebelum diketahui hubungan kekerabatan). • Iboto dari ompung saya (ito mangulahi). • Ito juga panggilan umum kepada semua perempuan yang sebaya, yang belum ada hubungan kekerabatan. |
37. Iboto atau Ito saya |
Ito
|
(saya perempuan) adalah abang dan adik laki-laki saya, . |
38. Iboto atau Ito (saya perempuan) saya |
–>
Ito
Ito
Ito
Ito
|
adalah juga :
• Semua anak laki-laki dari amang-uda dan amang-tua saya. • Semua anak laki-laki dari Tulang saya. • Semua laki-laki yang semarga dan sebaya dengan saya, (sebelum diketahui hubungan kekerabatan). • I t o juga panggilan umum kepada semua laki-laki yang sebaya, sebelum diketahui hubungan kekerabatan. • I t o juga panggilan kepada cucu iboto saya ( i t o mangulahi). |
39. L a e saya (saya laki-laki) |
L a e
|
ialah suami dari i t o saya, |
40. Lae juga dipakai |
–>
L a e
L a e
L a e
L a e
L a e
L a e
L a e
|
Untuk menyapa (hanya antar laki-laki):
• L a e dari abang dan adik saya. • Ito dari istri saya (tunggane – semua saudara laki-laki istri saya). • Semua putra dari Tulang saya. • Anak laki-laki dan menantu laki-laki dari amang-boru saya. • Semua laki-laki yang sebaya dengan saya yang beristerikan yang semarga dengan saya. • Semua laki-laki yang memanggil Lae kepada saya. • Panggilan umum untuk semua laki-laki, sebelum diketahui hubungan kekerabatan. |
41. Bere saya adalah juga bere istri saya, |
–>
bere
|
ialah putra dari iboto saya, dan cucu laki-laki dari amang-boru saya. |
42. Bere |
–>
|
adalah juga abang dan adik menantu laki-laki (hela) saya. |
43. Ibebere saya |
–>
|
adalah juga ibebere dari isteri saya, ialah putri dari ito saya dan cucu perempuan dari amang-boru saya. |
44. Bere/Ibebere saya pada umumnya, |
–>
|
semua yang ibunya semarga dengan saya (saya laki-laki). |
45. Pariban saya |
–>
|
ialah : • Putri Tulang saya (saya laki-laki). • Putra dari namboru saya (saya perempuan). • Saudara perempuan dari isteri saya dan suaminya (saya laki-laki). • Saudara perempuan saya dan suaminya (saya perempuan). • Semua perempuan yang semarga dengan isteri saya dan suaminya (sayalaki-laki). • Semua perempuan yang semarga dengan saya dan suaminya (saya perempuan). |
46. Pariban so olion saya | –> | ialah :
• Cucu perempuan dari Tulang ibu saya (saya laki-laki). • Cucu laki-laki dari namboru bapak saya (saya perempuan). |
47. Amang Bao saya | Amangbao/Amang, atau Bao, | (saya perempuan), ialah : • Suami dari iboto suami saya. • Amang Bao dari kakak adik saya. • Suami dari putri amang-boru saya. |
48. Inang Bao saya | Inangbao/Inang atau bao | ialah : • Isteri dari iboto isteri (tunggane) saya. • Inang Bao dari abang dan adik saya. • Isteri dari putra Tulang saya. |
49. Eda saya |
Eda
|
(saya perempuan), ialah : • Isteri dari iboto saya. • Putri dari Tulang saya. • Iboto dari suami saya. • Putri dari namboru saya. • Panggilan umum kepada semua perempuan yang sebaya, yang belum diketahui hubungan kekerabatan. |
50. Namboru saya | ialah iboto dari bapak saya, disapa dengan Namboru. | |
51. Namboru juga dipakai | untuk menyapa: • Namboru suami saya (saya perempuan). • Mertua perempuan dari iboto saya (saya laki-laki). • Mertua perempuan dari kakak perempuan saya (saya perempuan). • Ibu dari amang bao saya (saya perempuan). |
|
52. Amang-boru saya | ialah suami dari namboru saya, disapa dengan Amangboru. | |
53. Boru saya | adalah putri saya, disapa dengan Boru, I t o atau Inang. | |
54. Boru saya | adalah juga boru dari isteri saya, yaitu : • Boru dari abang dan adik saya. • Boru dari yang semarga dengan saya. • Boru dari pariban saya. • Semua orang yang isterinya semarga dengan saya (saya laki-laki) |
|
55. Boru Tubu saya | ialah putri kandung saya dan ito kandung saya (saya laki-laki) | |
56. Boru Diampuan saya: | • Semua boru tubu dari abang dan adik kandung saya. • Semua boru kandung dari amang-tua dan amang-uda kandung saya. |
|
57. Boru Natuatua saya |
Amanghela/ Amang,
|
ialah: • Amang boru/namboru dari bapak saya.dan keturunannya. • Amang-boru/namboru saya dan keturunannya. |
58. Hela saya |
Amanghela/ Amang,
|
juga hela dari isteri saya, ialah: • Suami dari putri saya • Suami dari putri-putri abang dan adik saya. • Hela dari abang dan adik saya. • Hela dari pariban saya. |
59. Simatua ni Boru saya, | ialah orang tua dari hela saya. | |
60. Simatua ni Namboru saya |
Lae / Ito
|
Saya laki-laki, mertua lakilaki =Lae mangulaki, mertua perempuan Ito mangulaki |
61. Tulang, | abang atau adik dari ibu kita. (Nantulang istrinya Tulang) | |
62. Tulang/nantulang, | mertua dari abang/adik kita | |
63 Tulang naposo |
tulangnaposo
|
paraman yang sudah kawin. Anak dari ipar/lae |
64. Tulang/nantulang mangulaki | panggilan cucu kepada mertua. | |
Label:
Sejarah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar